Menyambut sosok mungil nan lucu sebagai penghuni baru di rumah kita pastilah menyenangkan. Tidak hanya ayah bunda, biasanya kakek, nenek, dan om tantenya ikut heboh menyambut kehadirannya dan menikmati kelucuannya. Tapi, buah hati kita tentu bukan sekedar mainan yang hanya untuk dimainkan, dia harus dirawat, dijaga kebersihan dan kesehatannya, diberi makan, dan diasuh dengan baik. Merawat bayi yang baru lahir susah-susah gampang, khususnya buat yang pertama kali punya momongan. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan supaya ayah bunda bisa merawat buah hati anda dengan baik dan benar.
1. Si kecil menangis karena lapar. Pada bulan-bulan pertama, lapar adalah penyebab utama bayi menangis. Karena itu, menawari bayi menyusu adalah cara paling efektif untuk menghentikan tangisnya, meski itu berarti Anda harus menyusui bayi sesering mungkin; pagi, siang, sore dan malam. Mengapa bayi makan lagi makan lagi? Ini karena rasa lapar adalah sensasi baru baginya. Di rahim ibu bayi terbiasa menerima asupan makanan terus-menerus dari plasenta, sehingga tidak pernah merasa lapar.
Ketika lahir ke dunia, sistem pencernaan bayi belum terbiasa untuk mencerna makanan dalam jumlah besar, kemudian “kosong” beberapa waktu. Untuk membantu bayi beradaptasi dengan perbedaan ini, pada minggu-minggu pertama Anda tidak perlu menjadwal jam makan bayi. Berilah dia makan sesering mungkin. Jadwal makan bayi akan terbentuk di usia kira-kira lima minggu.
2. Kapan si kecil buang air? Pipis dan BAB bayi baru juga belum terjadwal. Tetapi sering buang air adalah hal yang baik, pertanda bayi cukup makan. Jangan tunda mengganti popoknya, agar bayi tidak menangis karena basah dan tidak nyaman. Amati juga air seni dan fesesnya karena keduanya bisa menjadi alat ukur kondisi bayi, misalnya, air seni yang terlalu kuning menandakan bayi kurang cairan. Feses bayi yang mendapat ASI ekslusif lebih lunak dan tidak terlalu berbau. Setelah bayi pipis atau BAB, segera bersihkan alat kelaminnya. Bubuhi bokong dan selangkangannya dengan krim untuk menghindari ruam popok.
3. Pakaian nyaman bagi si kecil. Apa iya, bayi baru lahir harus dibedong sepanjang hari? Apa betul bajunya harus berlapis-lapis dan selalu pakai selimut? Ayah bunda, iklim tropis di negara kita sebenarnya tidak cocok dengan pakaian bayi gaya dibuntel-buntel. Saat udara panas dan bayi berada di ruangan non-AC, coba cek belakang leher bayi, jika terasa panas dan lembab, berarti dia kegerahan. Jika demikian, singkirkan alas tidurnya dan ganti bajunya dengan yang lebih ringan. Pastikan pakaian bayi terbuat dari bahan alami, seperti katun 100%, yang menyerap keringat, mudah dicuci dan disetrika. Panduan berbusana untuk bepergian lain lagi. Kenakan mantel atau cardigan, kaos kaki, sepatu dan topi untuk mencegah dia masuk angin.
4. Kosmetik si kecil. Kosmetik bayi banyak macamnya, ada baby bath, baby shampoo, baby oil, baby lotion, baby powder, baby cream, baby cologne dan hair lotion. Sebenarnya tidak semuanya dibutuhkan oleh bayi, jadi bijaksanalah dalam memilih. Apa pun mereknya, gunakan produk yang sudah teruji secara klinis atau Clinical Proven Mild (CMP). Jika bayi bereaksi negatif saat dipakaikan kosmetik tertentu, misalnya timbul bercak-bercak merah di kulit, maka kemungkinan ia alergi pada kandungan kosmetik tersebut. Hentikan pemakaian.
Beralihlah pada kosmetika bayi yang bebas bahan kimia (green product). Masih berhubungan dengan meminimalkan persentuhan bayi dengan bahan kimia, hindari juga menggunakan produk pengharum atau pelembut pakaian. Bahan kimia di dalamnya terlalu “kuat” dan bisa mengiritasi kulit bayi.
5. Apa yang tidak disukai si kecil? Kebanyakan bayi tidak suka acara lepas-pakai baju, mandi, keramas, diberi obat tetes mata dan tetes hidung. Bisa-bisa dia mengamuk! Solusinya, lakukan kegiatan ini dengan cepat, namun tetap hati-hati. Alihkan perhatian bayi dengan mengajaknya bercakap-cakap, memberi pelukan dan ciuman.
6. Lingkungan nyaman bagi si kecil. Penting menciptakan lingkungan yang nyaman bagi bayi. Usahakan lingkungan bayi tidak terlalu ramai atau berisik, terlalu dingin (kurang dari 20 derajat Celcius) atau terlalu panas (lebih dari 31 derajat Celcius). Bayi juga bisa rewel karena silau, karena itu pastikan cahaya lampu atau sinar matahari tidak jatuh tepat ke matanya. Lingkungan yang nyaman juga berarti bebas gigitan nyamuk dan serangga. Tidak dianjurkan menggunakan obat pembasmi serangga di kamar bayi karena racunnya bisa menempel di barang-barang bayi. Gunakan saja kain kelambu.
7. Mainan si kecil. Fungsi mainan bukan cuma menghibur tetapi juga mengenalkan bayi pada berbagai bentuk dan melatih otot matanya agar lebih terfokus. Untuk itu, pilihlah mainan dengan warna-warna cerah. Mainan bergerak dan berbunyi (musical mobile) yang digantung di tempat tidur akan merangsang indra penglihatan dan pendengaran bayi. Beruang Teddy yang lembut menyenangkan bayi saat ia merabanya. Rattle, mainan genggam yang berbunyi jika digoyang, juga menghibur dan melatih indra bayi. Tetapi tidak selalu harus mainan mahal, lho. Bayi juga sangat terhibur melihat pantulan dirinya di cermin, bayangan di tembok dan tetes hujan. Dan, tentu saja tidak ada yang lebih menggembirakan bayi dibanding saat ia bermain dengan ayah dan bundanya.
8. Jam Tidur si kecil. Total waktu tidur bayi baru adalah 16 jam sehari, dengan tidur malam yang gelisah, diselingi beberapa kali bangun. Setelah usia 5 minggu, barulah bayi memiliki pola tidur tetap, yaitu tidur lebih awal di malam hari dan terbangun 2 – 3 kali di tengah malam. Ritual tidur bisa membantu bayi tidur lebih cepat dan berkualitas. Tahapannya, mandikan bayi dengan air hangat yang sudah ditetesi baby bath, pijat bayi dengan baby oil atau lotion, setelah itu ciptakan suasana tenang di kamar tidurnya. Anda bisa membacakan dongeng, menyanyikan lagu atau membubuhi bayi dengan baby powder. Gunakan produk bayi yang harumnya menenangkan, namun aman dan teruji secara klinis atau Clinically Proven Mild (CMP).
9. Kenali Penyakit Si kecil. Kolik, ruam popok, hidung mampet, infeksi mata, lidah berjamur dan demam pasca imunisasi adalah beberapa penyakit langganan bayi baru lahir. Saat mengalaminya, bayi akan rewel dengan tangis yang tidak biasa. Cepat cari tahu dan atasi. Jika si kecil ruam popok, buka popoknya, bersihkan, dan biarkan dia tanpa popok – diangin-angin – sementara waktu. Hidung mampet, infeksi mata, demam pasca imunisasi dan lidah berjamur dapat diantisipasi dengan resep obat dari dokter. Sedangkan kolik yang umumnya tidak dapat disembuhkan, bisa diatasi dengan menciptakan kondisi yang nyaman bagi bayi dengan diayun-ayun, disusui, atau diusap-usap perutnya.
10. Orang-orang di Sekitar Bayi. Bayi memang menggemaskan, tetapi, perlakukanlah dia sewajarnya. Jika terlalu banyak orang yang menggendong dan mengajak bercanda, jika sedikit-sedikit pakaiannya diganti, sedikit-sedikit diberi makan, atau jika Ayah dan Bunda bereaksi berlebihan terhadap tangisannya, bayi bisa stres juga. Selain itu, perasaan bayi yang halus membuatnya dapat “menangkap” suasana hati bunda sebagai orang terdekatnya. Ketika mood ibu jelek akibat kelelahan misalnya, bayi bisa tahu dan dia pun ikut-ikutan rewel. Jadi, jagalah suasana hati Anda di dekat bayi. Kalau perlu istirahat, serahkan bayi pada pengasuh lainnya di rumah.